PALOPO’TA
BUKAN
PALOPO’KU
Assalamu'alaikuum....Wr.Wb.
Sejak Tahun 2002, Palopo
Berevolusi Menjadi Kota Otonom. Kota yang begitu ramah dikenal dengan sebutan
"KOTA IDAMAN" dan sekarang Menuju "SMART CITY",
kemudian begitu banyak mengeluarkan impian karena tak jauh dari apa yang
diidam-idamkan,
salah satunya adalah Kota Jasa.
Revolusinya pun banyak melahirkan keceriaan baik pengunjung maupun
masyarakatnya sendiri. Naah mari tuntaskan pembangunan!!
Kota Palopo secara
khusus dilahirkan sebagai kota berpenghasilan terbaik kedua di sulawesi
selatan.
Mari berkaca diberbagai
taburan Wisatanya : Latuppa yang begitu banyak merangsang gundahnya
masyarakan dan tamu Palopo’ta, Pantai Labombo adalah salah satu Pantai yang
terdapat di sudut kota palopo’ta. Mudah di jangkau baik kaki maupun mata dari
ketinggian gunung kambo, Lereng Cinta di Kelurahan Mawa yang baru-baru ini
menjadi viral di kaki dan mata pengunjung melalu medsos (Woro Susilo adalah
otak baru dibalik berdirinya, Pihak terkait kepariwisataan??), Pelabuhan
Tanjung Ringgit adalah tempat terbaik bagi Masyarakat Palopo untuk merefleksi
diri baik fikiran di malam hari maupu fisik di pagi dan sore hari kemudian sisi
lainnya pun terlihat keramahan para nelayan yang tak pernah merasa terganggu
dengan pengunjung, Taman Baca, Wisata Literasi yang menjadi fungsi dualime
(Baca dan “Bermain”), Jalan lingkar timur adalah wisata malam yang “tak kunjung
usai ditunggu-tunggu kelarnya (Lingkarnya Mana??)”, Wisata Malam pun yang
baru-baru lahir di sepanjang pelatarsan gedung SCC, Masjid Jami Tua, SD, dan
Waow gedung Rujab Wawali. Wisata terakhir akan saya eksplorasi yang tak kunjung
Jeli mata melihatnya “Samppoddo”, kenapa saya bilang tak jeli, lagian Wisata
terbaik secara strategis bagi tamu kita umumnya lahir dari jalur Transit (apa
boleh dikata bukan Palopo’ku), Saking Banyaknya Wisata di Palopo’ta. Yaaah...
banyaklah Wisata-wisata lainnya yang strategis dikonservasikan melalui warga
kota Palopo’ta cukup terlupakan, yang mana?? Jalan-jalan aja ke Pantai Pasir
Putih di Labombo, “Belok Kiri ki’ kalau masuk ki’ menuju labombo, kita’ dapat
mi itu”, jalan-jalan q ke Jalan-jalan ki’ apa lagi! Kalau jalan-jalan ki’ ke
btn nyiur, semoga dilambai-lambai ki’ ramahnya para nelayan dan dedaunan
mangrove, pokoknya masih banyak deh,... Palopo’ta na jinna Wisata dan Fasilitas
Palopo’ta sudah menjanjikanlah, aku sih yes,.yess akan selalu memperhatikan
dari kejauhan. Penulis
Bukan Siapa-siapa kok, cuman menjadi pandangan saya selama tinggal di Palopo’ta.😉
Gambar1: @UMM&@SeruyaSulSel
Penulis mau Balik dulu
berkaca pada Lini Pendidikan, bolehkah saya katakan bahwa kasihan generasi
bangsa di palopo’ta ini? Yang terlalu banyak dimanjakan dan dilenakan dengan
keindahan wisatanya tanpa ada sinergitas dari “Bapak”, sinergitas apa itu?
Sudahkah “Bapak” memfasilitasi generasi pelanjut untuk belajar lebih giat,
kalau pun sudah! Tanyakan pada generasi miskin yang mau belajar giat,
jalan-jalanlah ke berbagai pelosok palopo’ta. Melihat lagi pada bagian central
city palopo’ta, Ugal-ugalan banyak, bentrok dan pelaku down moral tak kunjung
usai dipandang, itu karna apa yah?? Didikannya “Salahkan Orang Tua
Masing-masing”, maaf, bagi saya tidak. Tidak pada wilayah sosial moralnya,
karena para generasi tidak banyak melihat contoh di rumahnya melainkan di
palopo’ta. Baru-baru ini BNN berstigma bahwa Palopo terancam “Darurat Kawasan
Narkoba” yang dilansir dari media cetak (palopo pos, 24 Agustus 2017), naah,. “Bapak-bapak” kami tunggu
Pencegahannya, kerjasamanya pun kami tunggu.
Mari kita jalan-jalan ke
lini Kesehatan, bolehkah saya katakan bahwa kasihan generasi bangsa di palopo’ta
ini? Yang terlalu banyak dimanjakan dengan leha-lehanya politisasi, aduuuh....
ini lagi nih, rana politik singakat aja deh. Palopo’ta melakukan pembangunan
sana-sini, sedikit-sedikit pemenang tender, sedikit-sedikit pemenang tender
(pemenang tender kok sedikit, banyak-banyak dong, heheheee), dimana indikasi
kesehatannya?? Naah... bukankah aktivitas pembangunan yang terlalu banyak,
dapat mengganggu aktivitas masyarakat untuk bekerja dengan efektif jika Polusi
dimana-mana, udara kurang segar lagi, pepohonan tercemar. Belum lagi kendaraan
pasukan Orange yang suka ugal-ugalan kalau menuju TPA, padahal tidak berfikir
kalau itu mempengaruhi udara segar akibat berhaburannya debu dan sampah-sampah
yang dibawanya kembali berhamburan dihantam angin, dimana fungsinya pengawal
kendaraan TPA kalau gitu?? Mungkin “Bapak” bertanya dimana nyambungnya politik
dengan kesehatan. Terlalu sibuk memikirkan pembangunan dan kebersihan
palopo’ta, namun hal-hal teknis demikian sangat terlupakan, memang benar kalau
incumbent kita sudah banyak mejalankan program kesehatan Tapi lupa kalau sehat
murni dari hati, bukan karena kemenangan atau kepuasan. Maaf yah!! 😉
Senin (7/03/2016) di
Gedung Saodenrae Convention Centre (SCC) Palopo’ta melahirkan Sebuah Tema
“Akselerasi Pelaksanaan dan Pemanfaatan Kebijakan Strategis serta Program
Prioritas tahun 2017” pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang
singkatnya). Lagi-lagi Pembangunan, maaf bagi penulis Pembangunan itu tidak
hanya di rana Infrastruktur Palopo’ta, melainkan Pendidikan, kesehatan dan jiwa
sosial masyarakat.
Nah, mari kita Kaji
“Akselerasi Pelaksanaan Palopo’ta, apa itu”?? Yaitu Percepatan Terlaksananya
suatu tujuan yang tidak lain dari Pembangunan Palopo’ta, tidak usah terlalu
jauh dan banyak menunggu percepatan. Dimana cepatnya Kantor Wali Kota yang Usai
Dilahap Api belum juga kelar-kelar, “Cepat??”.
“Pemanfaatan kebijakan
strategis, apa itu”?? mari melihat kebijakan strategis di rana pendidikan.
Maaf, Secara strategis itu saya kira ada namanya Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yaitu kurikulum yang dikembangkan oleh dan dilaksanakan pada
tiap-tiap satuan pendidikan dalam artian bahwa sekolah diberikan leluasa untuk
mengembangkannya. Dalam pelaksanaanya tetap berpegang pada prinsip-prinsip atau
rambu-rambu operasional standar yang dikembangkan oleh pemerintah yang
dituangkan dalam panduan penyusunan KTSP. Pertanyaannya, Sudahkah demikian!!
Lalu kenapa Masih banyak yang suka Bolos Sekolah, Tauran Secara tertutup bahkan
di malam hari dan masih banyak tidak mampu melanjutkan sekolahnya.
Naah... ini nih “Program
Prioritas” yang sedang berlangsung, “Siapa mau kerja apa, Slogan terbaik yang
pernah ada di Palopo’ta”, Ada pemberian dana PKH, ada Pemberian dana Insentif,
ada pemberian Bantuan Nelayan, Masjid dan lain sebagainya. Demi kesejahteraan
Rakyatlah yang jelasnya.
Gambar2: @PalopoPos
Sekedar Artikel Kecil dari Si Penulis dan bukan siapa-siapa hanya warga palopo.
#BlogerTanaLuwu
Terima Kasih, sekian. Wassalamu'alakuum....Wr.Wb.
Penulis
Artikel,
Riswan
Biodata Singkat:
Lahir di Palopo, 27 Mei 1992
Sekolah di Palopo, SDN 76 Malimongan (SDN 4 Kota Palopo) 2004
SMP Muhammadiyah Palopo, 2009
SMA Muhammadiyah Palopo, 2012
STIE Muhammadiyah Palopo, 2016
Mantan Pengangguran Pendidikan (SMP)
Mantan Pengangguran Pendidikan (SMP)